Jumat, 24 Mei 2013

TATA CARA TIDUR YANG BAIK MENURUT ISLAM


“Seandainya manusia tidak mendapatkan nikmat tidur, boleh jadi manusia akan menjadi makhluk yang paling buruk dan menderita di dunia”, benarkah demikian?

Salah satu cara untuk mensyukuri nikmat tidur yaitu dengan cara menunaikannya dengan baik dan benar. Rasulullah Muhammad saw telah memberikan banyak keterangan yang jelas mengenai bagaimanakah seharusnya umat muslim memperlakukan nikmat tidur yang telah dianugerahkan Allah swt kepadanya. Rasulullah Muhammad saw senantiasa memperlakukan tidur dengan etika yang baik. Rasulullah Muhammad saw tidak pernah tidur, keduali dengan disertai etika tidur yang baik.

Berikut beberapa etika tidur yang sesuai dengan ajaran Islam sebagaimana yang terdapat di dalam hadits-hadits Rasulullah Muhammad saw:

1. Berwudhu ketika akan tidur

“Apabila engkau hendak mendatangi pembaringan (tidur), maka hendaklah berwudhu terlebih dahulu sebagaimana wudhumu untuk melakukan sholat.” (HR. Al-Bukhari No. 247 dan Muslim No. 2710)

2. Membaca doa akan tidur

Rasulullah Muhammad saw jika mau tidur berdoa, “Bismika Allahumma Amut wa Ahyaa” (Dengan nama-Mu ya Allah aku mati dan hidup). Bila bangun tidur berdoa, “Alhamdulillahillaji ahyana ba’da maa ama tanaa wa ilayhinnusur.” (Segala puji bagi Allah yang telah menghidupkan kami setelah kami mati, dan kepada-Nya kami kembali.” (HR. Muslim)

Al-Bara’ bin ‘Azib ra. berkata: “Sesungguhnya Rasulullah Muhammad saw bila berbaring di tempat tidurnya, beliau letakkan telapak tangannya yang kanan di bawah pipinya yang kanan, seraya berdoa: Robbi qinii ‘adzaabaka yawma tab’atsu ‘ibaadaka (Ya Robbi, peliharalah aku dari azab-Mu pada hari Kau bangkitkan seluruh hamba-Mu).” (HR. At Tarmidzi)

3. Miring ke sebelah kanan

Dari al-Barra` bin Azib, Rasulullah Muhammad saw pernah bersabda, “Apabila kamu hendak tidur,maka berwudhulah (dengan sempurna) seperti kamu berwudhu untuk shalat, kemudian berbaringlah di atas sisi tubuhmu yang kanan“.

4. Meletakkan tangan di bawah pipi sebelah kanan

“Rasulullah Muhammad saw apabila tidur meletakkan tangan kanannya di bawah pipi kanannya.” (HR. Abu Dawud no. 5045, At Tirmidzi No. 3395, Ibnu Majah No. 3877 dan Ibnu Hibban No. 2350)

5. Membaca surat surat Al-Ikhlash, Al-Falaq, dan An-Naas

Aisyah ra. berkata: “Bila Rasulullah Muhammad saw berbaring di tempat tidurnya, beliau kumpulkan kedua telapak tangannya, lalu meniup keduanya dan dibaca pada keduanya surat Al-Ikhlash, Al-Falaq, dan An-Naas. Kemudian disapunya seluruh badan yang dapat disapunya dengan kedua tangannya. Beliau mulai dari kepalanya, mukanya dan bagian depan dari badannya. Beliau lakukan hal ini sebanyak tiga kali.” (HR. At Tarmidzi)

6. Tidurlah di awal malam

“Beliau saw tidur di awal malam dan menghidupkan akhir malam.” (Mutafaq ’Alaih)

“Bahwasanya Rasulullah Muhammad saw membenci tidur malam sebelum (sholat Isya) dan berbincang-bincang (yang tidak bermanfaat) setelahnya.” (Hadist Riwayat Al-Bukhari No. 568 dan Muslim No. 647 (235))

7. Tidak tidur dengan posisi telungkup (tengkurap)

“Sesungguhnya (posisi tidur tengkurap) itu adalah posisi tidur yang dimurkai Allah Azza Wa Jalla.” (HR. Abu Dawud dengan sanad yang shohih)

8. Berdoa ketika bangun tidur

“Rasulullah Muhammad saw jika mau tidur berdoa, “Bismika Allahumma Amut wa Ahyaa” (Dengan nama-Mu ya Allah aku mati dan hidup) Bila bangun tidur berdoa, “Alhamdulillahillaji ahyana ba’da maa ama tanaa wa ilayhinnusur.” (Segala puji bagi Allah yang telah menghidupkan kami setelah kami mati, dan kepada-Nya kami kembali.” (HR. Muslim)

9. Mengusap Bekas tidur

“Maka bangunlah Rasulullah Muhammad saw dari tidurnya kemudian duduk sambil mengusap wajah dengan tangannya” (HR. Muslim No. 763 (182)

10. Beristinsyaq, beristintsaar dan bersiwak ketika bangun tidur
Beristinsyaq dan beristintsaar adalah menghirup kemudian mengeluarkan atau menyemburkan kembali air dari hidung.

“Apabila Rasulullah Muhammad saw bangun malam membersihkan mulutnya dengan bersiwak.” (HR. Al Bukhari No. 245 dan Muslim No. 255)

Demikianlah Rasulullah Muhammad saw menunaikan hak-hak tidur yang telah diberikan Allah swt kepadanya. Dan sebagai umat Islam yang beriman kepada Allah swt dan Rasulullah Muhammad saw, maka sudah sepatutnya umat muslim menunaikan nikmat tidur tersebut sebagaimana yang telah dicontohkan dan diajarkan oleh Rasulullah Muhammad saw.

Kamis, 23 Mei 2013

Menyembelih Sapi Sebuah Penelitian yang menakjubkan


Melalui penelitian ilmiah yang dilakukan oleh dua staf ahli peternakan dari Hannover University , sebuah universitas terkemuka di Jerman. Yaitu: Prof.Dr. Schultz dan koleganya, Dr. Hazim. Keduanya memimpin satu tim penelitian terstruktur untuk menjawab pertanyaan: manakah yang lebih baik dan paling tidak sakit, penyembelihan secara Syari’at Islam yang murni (tanpa proses pemingsanan) ataukah penyembelihan dengan cara Barat (dengan pemingsanan)?

Keduanya merancang penelitian sangat canggih, mempergunakan sekelompok sapi yang telah cukup umur (dewasa). Pada permukaan otak kecil sapi-sapi itu dipasang elektroda (microchip) yang disebut Electro-Encephalograph (EEG). Microchip EEG dipasang di permukaan otak yang menyentuh titik (panel) rasa sakit di permukaan otak, untuk merekam dan mencatat derajat rasa sakit sapi ketika disembelih. Di jantung sapi-sapi itu juga dipasang Electro Cardiograph (ECG) untuk merekam aktivitas jantung saat darah keluar karena disembelih.

Untuk menekan kesalahan, sapi dibiarkan beradaptasi dengan EEG maupun ECG yang telah terpasang di tubuhnya selama beberapa minggu. Setelah masa adaptasi dianggap cukup, maka separuh sapi disembelih sesuai dengan Syariat Islam yang murni, dan separuh sisanya disembelih dengan menggunakan metode pemingsanan yang diadopsi Barat.

Dalam Syariat Islam, penyembelihan dilakukan dengan menggunakan pisau yang tajam, dengan memotong tiga saluran pada leher bagian depan, yakni: saluran makanan, saluran nafas serta dua saluran pembuluh darah, yaitu: arteri karotis dan vena jugularis.

Patut pula diketahui, syariat Islam tidak merekomendasikan metoda atau teknik pemingsanan. Sebaliknya, Metode Barat justru mengajarkan atau bahkan mengharuskan agar ternak dipingsankan terlebih dahulu sebelum disembelih.

Selama penelitian, EEG dan ECG pada seluruh ternak sapi itu dicatat untuk merekam dan mengetahui keadaan otak dan jantung sejak sebelum pemingsanan (atau penyembelihan) hingga ternak itu benar-benar mati. Nah, hasil penelitian inilah yang sangat ditunggu-tunggu!

Dari hasil penelitian yang dilakukan dan dilaporkan oleh Prof. Schultz dan Dr. Hazim di Hannover University Jerman itu dapat diperoleh beberapa hal sbb.:

Penyembelihan Menurut Syariat Islam

Hasil penelitian dengan menerapkan praktek penyembelihan menurut Syariat Islam menunjukkan:

Pertama

pada 3 detik pertama setelah ternak disembelih (dan ketiga saluran pada leher sapi bagian depan terputus), tercatat tidak ada perubahan pada grafik EEG. Hal ini berarti bahwa pada 3 detik pertama setelah disembelih itu, tidak ada indikasi rasa sakit.

Kedua

pada 3 detik berikutnya, EEG pada otak kecil merekam adanya penurunan grafik secara bertahap yang sangat mirip dengan kejadian deep sleep (tidur nyenyak) hingga sapi-sapi itu benar-benar kehilangan kesadaran. Pada saat tersebut, tercatat pula oleh ECG bahwa jantung mulai meningkat aktivitasnya.

Ketiga

setelah 6 detik pertama itu, ECG pada jantung merekam adanya aktivitas luar biasa dari jantung untuk menarik sebanyak mungkin darah dari seluruh anggota tubuh dan memompanya keluar. Hal ini merupakan refleksi gerakan koordinasi antara jantung dan sumsum tulang belakang (spinal cord). Pada saat darah keluar melalui ketiga saluran yang terputus di bagian leher tersebut, grafik EEG tidak naik, tapi justru drop (turun) sampai ke zero level (angka nol). Hal ini diterjemahkan oleh kedua peneliti ahli itu bahwa: “No feeling of pain at all!” (tidak ada rasa sakit sama sekali!).

Keempat

karena darah tertarik dan terpompa oleh jantung keluar tubuh secara maksimal, maka dihasilkan healthy meat (daging yang sehat) yang layak dikonsumsi bagi manusia. Jenis daging dari hasil sembelihan semacam ini sangat sesuai dengan prinsip Good Manufacturing Practise (GMP) yang menghasilkan Healthy Food.

Penyembelihan Cara Barat

Pertama

segera setelah dilakukan proses stunning (pemingsanan), sapi terhuyung jatuh dan collaps (roboh). Setelah itu, sapi tidak bergerak-gerak lagi, sehingga mudah dikendalikan. Oleh karena itu, sapi dapat pula dengan mudah disembelih tanpa meronta-ronta, dan (tampaknya) tanpa (mengalami) rasa sakit. Pada saat disembelih, darah yang keluar hanya sedikit, tidak sebanyak bila disembelih tanpa proses stunning (pemingsanan).

Kedua

segera setelah proses pemingsanan, tercatat adanya kenaikan yang sangat nyata pada grafik EEG. Hal itu mengindikasikan adanya tekanan rasa sakit yang diderita oleh ternak (karena kepalanya dipukul, sampai jatuh pingsan).

Ketiga

grafik EEG meningkat sangat tajam dengan kombinasi grafik ECG yang drop ke batas paling bawah. Hal ini mengindikasikan adanya peningkatan rasa sakit yang luar biasa, sehingga jantung berhenti berdetak lebih awal. Akibatnya, jantung kehilangan kemampuannya untuk menarik dari dari seluruh organ tubuh, serta tidak lagi mampu memompanya keluar dari tubuh.

Keempat

karena darah tidak tertarik dan tidak terpompa keluar tubuh secara maksimal, maka darah itu pun membeku di dalam urat-urat darah dan daging, sehingga dihasilkan unhealthy meat (daging yang tidak sehat), yang dengan demikian menjadi tidak layak untuk dikonsumsi oleh manusia. Disebutkan dalam khazanah ilmu dan teknologi daging, bahwa timbunan darah beku (yang tidak keluar saat ternak mati/disembelih) merupakan tempat atau media yang sangat baik bagi tumbuh-kembangnya bakteri pembusuk, yang merupakan agen utama merusak kualitas daging.

Bukan Ekspresi Rasa Sakit!

Meronta-ronta dan meregangkan otot pada saat ternak disembelih ternyata bukanlah ekspresi rasa sakit! Sangat jauh berbeda dengan dugaan kita sebelumnya! Bahkan mungkin sudah lazim menjadi keyakinan kita bersama, bahwa setiap darah yang keluar dari anggota tubuh yang terluka, pastilah disertai rasa sakit dan nyeri. Terlebih lagi yang terluka adalah leher dengan luka terbuka yang menganga lebar…!

Hasil penelitian Prof. Schultz dan Dr. Hazim justru membuktikan yang sebaliknya. Yakni bahwa pisau tajam yang mengiris leher (sebagai syariat Islam dalam penyembelihan ternak) ternyata tidaklah ‘menyentuh’ saraf rasa sakit. Oleh karenanya kedua peneliti ahli itu menyimpulkan bahwa sapi meronta-ronta dan meregangkan otot bukanlah sebagai ekspresi rasa sakit, melainkan sebagai ekspresi ‘keterkejutan otot dan saraf’ saja (yaitu pada saat darah mengalir keluar dengan deras). Mengapa demikian? Hal ini tentu tidak terlalu sulit untuk dijelaskan, karena grafik EEG tidak membuktikan juga tidak menunjukkan adanya rasa sakit itu.

Nah, jelas bukan, bahwa secara ilmiah ternyata penyembelihan secara syariat Islam ternyata lebih ‘berperikehewanan’. Apalagi ditambah dengan anjuran untuk menajamkan pisau untuk mengurangi rasa sakit hewan sembelihan :

“Sesungguhnya Allah menetapkan ihsan (kebaikan) pada segala sesuatu. Maka jika kalian membunuh hendaklah kalian berbuat ihsan dalam membunuh, dan apabila kalian menyembelih, maka hendaklah berbuat ihsan dalam menyembelih. (Yaitu) hendaklah salah seorang dari kalian menajamkan pisaunya agar meringankan binatang yang disembelihnya.” (H.R. Muslim).(evakurniawan)

Sholat Subuh Berjamaah adalah Bukti Suatu Ijazah dari Allah


Saudaraku muslim, di antara keutamaan sholat Subuh adalah Allah SWT telah menjadikannya sebagai suatu syahadah (kesaksian, bukti), khususnya bagi orang yang konsisten menjaganya. Karena, sholat Subuh disaksikan oleh para malaikat yang mulia, selain para malaikat yang turut menyaksikan sholat sholat lainnya , yaitu sholat Subuh dan Ashar.


Rasulullah SAW bersabda :

Malaikat malaikat siang bergantian mendampingi kalian dengan malaikat malaikat malam, dan mereka berkumpul pada waktu sholat Subuh dan Ashar. Setelah itu, malaikat yang semalaman menjaga kalian naik ke langit, lalu Allah bertanya kepada mereka – dan Dia lebih tahu tentang mereka-, “Bagaimana kalian tinggalkan hamba hamba Ku?” Mereka menjawab, “ Kami meninggalkan mereka dalam keadaan sholat, dan kami datang kepada mereka ketika mereka sholat” (HR Bukhari)

Qodhi bin Iyadh ra berkata, Hikmah mengapa mereka berkumpul pada sholat Subuh dan Ashar, karena itu termasuk kelembutan dan permuliaan Allah SWT terhadap hamba hambaNya, dengan menjadikan para malaikatNya berada dalam kondisi para hamba sedang beribadah  , sehingga kesaksian malaikat untuk mereka menjadi kesaksian terbaik.

Al Hafizh Ibnu Hajar ra berkata, “ Hikmah mengapa Allah SWT bertanya kepada malaikat, padahal Allah Maha Mengetahui segala sesuatu, adalah meminta kesaksian mereka tentang anak Adam bahwa mereka berbuat baik.

Tidakkah anda melihat, bagaimana Allah mengagungkan 
orang orang yang konsisten memelihara sholat Subuh dan Ashar di hadapan para MalaikatNya, dan Allah menjawab pertanyaan mereka tentang mengapakah manusia diciptakan dengan kesaksian para malaikat sendiri terhadap makhluk yang bernama manusia itu ? “ Kami tinggalkan mereka dalam keadaan mereka sholat, dan kami datang kepada mereka dalam keadaan mereka sholat”, begitulah kesaksian malaikat.

Manusia hari ini, rela mengorbankan apapun demi memperoleh syahadah (Sertifikat, ijazah) berisikan nilai, yang dibubuhi tanda tangan seorang pemimpin besar. Mereka memajang sertifikat itu dan meletakkan pada bingkai paling besar dan menempatkannya dalam ruangan rumah atau kantor kerja yang paling terlihat. Mereka memajangnya untuk menunjukkan betapa dirinya adalah ahli dan professional dalam bekerja.

Adapun untuk mendapatkan syahadah (kesaksian) dari Dzat yang segala sesuatu sudah ada nilai di sisiNya, dan timbanganNya berlaku walaupun untuk sebiji dzarroh, maka kami hanya bisa katakan, Inna lillahi wa inna ilaihi roji’un, menyedihkan sekali!” Banyak orang tidak ada semangat, tidak ada yang mencarinya selain beberapa gelintir hamba Allah yang beriman. Pada pandangan kami, mereka adalah yang keluar rumah pada waktu hari masih gelap untuk melaksanakan sholat Subuh, setiap malam bagi mereka adalah malam Lailatul Qadr,  maka Ya Allah, jadikanlah kami termasuk orang orang seperti ini.


– Imad Husain- Keajaiban Sholat Subuh 

Rabu, 22 Mei 2013

Install dan Menambahkan Bahasa Indonesia Ke Blackberry

Berbicara tentang blackberry memang tidak akan ada habisnya. Karena ponsel smartphone yang satu ini memang sampai saat ini masih punya banyak peminat dan banyak pengguna. Bahkan mungkin sampai saat ini masih banyak yang terus setia menggunakan blackberry. Hal ini bisa saja dikarenakan blackberry mempunyai design ponsel yang keren dan indah atau pun bisa juga karena blackberry menyediakan berbagai fitur yang keren yang dapat mempermudah para penggunanya melakukan sesuatu hal. Misalnya seperti manage email dengan baik dan teratur. Dan hal ini dimiliki oleh ponsel blackberry. Sehingga para pengguna akan lebih mudah untuk melakukan proses kirim email atau pun mengatur dan memfilter email yang masuk atau pun yang diterima. Mungkin itulah salah satu fitur menarik yang dimiliki oleh blackberry yang membuat para penggunanya terus setia menggunakan smartphone yang satu ini.


Nah, apabila anda baru saja membeli blackberry dari luar negeri, maka biasanya yang terjadi adalah blackberry anda tidak memiliki bahasa indonesi atau dengan kata lain pada ponsel tersebut tidak terinstall bahasa indonesia nya. Bagaimana cara menginstall dan menambahkan nya ? Hal itulah yang akan kami bahas pada artikel kali ini. Bagaimana caranya menginstall dan menambahkan bahasa indonesia pada ponsel blackberry. Namun kali ini kami hanya mengkhususkan pada blackberry Storm 9530 dan Blackberry Torch 9800.

Berikut langkah-langkah nya.
  • Pertama-tama download Blackberry Device Software atau OS terbaru yang Multi Language di Website Resmi Blackberry dan pilih yang sesuai dengan tipe Blackberry anda. 
  • Kemudian, install OS tersebut di Laptop atau pun komputer. 
  • Jalankan Blackberry Desktop Manager versi 6 dan jangan lupa sambungkan Blackberry ke Laptop dengan menggunakan Kabel data. 
  • Jangan lupa lakukan proses update OS Blackberry anda. Proses Update ini memakan waktu kurang lebih 1 jam. 
  • Begitu proses update OS selesai, coba anda cek apakah Bahasa Indonesia sudah terinstall di Blackberry anda atau pun belum. 
  • Jika memang belum, maka sambungkan kembali Blackberry ke laptop atau pun komputer anda dan jalankan kembali Blackberry Desktop Manager
  • Kemudian klik menu Application pada Blackberry Desktop Manager
  • Terkahir temukan dan beri centang pada Bahasa Indonesia dari daftar yang ada dan tekan Apply
  • Tunggu sampai proses instalasinya selesai. Ingat! jangan mencabut Blackberry anda saat proses sedang berlangsung, karena akan menyebabkan Blackberry anda error nantinya.


Selasa, 21 Mei 2013

Banyaknya Petir dan Hujan Sebagai Pertanda Mendekati Kiamat


Banyak orang - orang bilang sekarang ini cuaca tak menentu, musim hujan malah jarang turun hujan, musim kemarau malah hujan terus.

Bencana terjadi dimana mana, tidak kenal waktu, kapan dan siapa. Manusia yang dikatakan mahluk sempurna berlaku layaknya seperti binatang. 
Suka membunuh, merampok, memperkosa bahkan anak kandungnya sendiri di perkosa, Nauzubillah.

Bagaimana dengan Petir Dan Hujan ?
Imam Ahmad berkata, “ Muhammad bin Mush’ab meriwayatkan kepada kami dari “Imarah dari Abu Nadhrah dari Abu Sa’id al Khudri bahwa Rasulullah SAW bersabda , “ Akan ada banyak petir ketika mendekati kiamat. Sehingga seorang laki laki dan suatu kaum berkata, ‘ Siapakah yang tersambar petir dari kalian pagi ini?’ Mereka berkata ,’ Telah tersambar petir si fulan dan si fulan”

Al Hafizh Abu Bakar al bazzar mengatakan dalam musnadnya, “Ishaq meriwayatkan kepada kami dari Khalid dari Suhail dari ayahnya Abu Hurairah bahwa Rasulullah SAW bersabda,”Tidak akan terjadi kiamat hingga langit menurunkan hujan sampai tidak ada lagi rumah rumah orang orang kota dan tidak ada pula rumah rumah orang desa.”

Imam Ahmad berkata, “ Mu’amal meriwayatkan kepada kami dari Himad dari Ali bin Zaid dari Khalid ibnul Huwairits dari Abdullah bin Amru bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Ayat ayat teruntai dalam sebuah tali, kemudian tali itu putus maka sebagian yang satu mengikuti sebagian yang lain.

Dalam beberapa tahun terakhir, sebagian Negara alami hujan yang terus menerus, bahkan Saudi Arabia yang tadinya sangat gersang dan jarang hujan pun telah alami hujan lebat  berhari hari dan mengakibatkan musibah banjir di awal tahun ini, bahkan salju pun turun di sana, apakah ini salah satu pertandanya? Wallahu alam…

Sumber

Minggu, 19 Mei 2013

Masjid Umayyad, Saksi Bisu Perjuangan Islam Hingga Turunnya Nabi Isa di Akhir Zaman.



Masjid Umayyad, juga dikenal sebagai Masjid Agung Damaskus , yang awalnya adalah Basilika Santo Yohanes Pembaptis yang terletak di kota tua Damaskus, merupakan salah satu masjid terbesar dan termasuk salah satu yang tertua di dunia. Hal ini dianggap oleh sebagian umat Islam menjadi tempat keempat suci dalam Islam.

Setelah penaklukan Islam di Damaskus pada tahun 634M , masjid ini dibangun di atas sebuah basilika Kristen yang didedikasikan untuk Yohanes Pembaptis (Yahya). Masjid ini memiliki sebuah kuil yang saat ini mungkin masih mengandung  makam Nabi Yahya, dihormati sebagai nabi oleh umat Kristen dan Muslim, dan diyakini menjadi tempat di mana Isa  akan kembali di Hari Akhir zaman . Makam Salahuddin  Al Ayoubi juga berada di sana , di sebuah taman kecil yang berdampingan dengan dinding utara masjid.

Damaskus dikuasai oleh pasukan Muslim yang dipimpin oleh Khalid bin Walid pada tahun 634M atas kekuatan Romawi. Puluhan tahun kemudian, kekhalifahan Islam berada di bawah kekuasaan dinasti Umayyah, dan menjadikan Damaskus menjadi ibukota administratif dunia Muslim. Keenam Khalifah Umayyah, al-Walid I (r. 705-715), menugaskan pembangunan sebuah masjid di situs katedral Byzantine di 706M .  Sebelum ini, katedral itu masih digunakan oleh umat Kristen setempat , tapi ruang doa (musalla) bagi umat Islam telah dibangun di bagian tenggara bangunan. Al-Walid, yang secara pribadi mengawasi proyek tersebut, memiliki sebagian besar katedral, termasuk musalla, dibongkar.

Pembangunan masjid mengubah tata letak bangunan. Rumah ibadah baru itu dimaksudkan untuk melayani sebagai masjid untuk menampung jamaah yang besar bagi warga Damaskus .  Masjid selesai pada 715M setelah kematian al-Walid, oleh penggantinya, Sulaiman bin Abdul-Malik  715-717M) masjid itu dituntaskan pembangunannya.

Menurut abad ke-10 sejarawan Ibn al-Faqih, bahwa selama pembangunan masjid, pekerja menemukan. gua-kapel yang memiliki sebuah kotak yang berisi kepala Yahya bin Zakaria. Setelah mengetahui itu dan memeriksanya, al-Walid I memerintahkan kepala yang mulia itu dikubur di bawah pilar tertentu dalam masjid yang kemudian dihiasi dengan marmer.

Setelah pemberontakan yang mengakhiri kekuasaan Umayyah pada tahun 750M, dinasti Abbasiyah berkuasa dan memindahkan ibukota kekhalifahan ke Bagdad. Selain perhatian yang diberikan untuk tujuan strategis dan komersial, Abbasiyah tidak tertarik dengan Damaskus. Dengan demikian, Masjid Umayyah dilaporkan tidak terurus di bawah kekuasaan mereka, dengan sedikit aktivitas bangunan tercatat antara abad ke-8 dan ke-10. Namun, Abbasiyah memang mempertimbangkan masjid menjadi simbol utama kemenangan Islam, dan dengan demikian terhindar pemberantasan politik sistematis akan warisan Umayyah di kota Damaskus.

Gubernur Abbasiyah Damaskus, al-Fadl bin Shalih bin Ali, membangun Dome of the Clock di bagian timur masjid di 780M. Sembilan tahun kemudian, dia. memprakarsai pembangunan menara utara (Madhanat al-’Arous,. “Minaret of Mempelai “) . Hal ini disertai dengan pengangkatan al-Ma’mun dan penggantian prasasti Umayyah di. masjid.

Kekuasaan Abbasiyah atas Suriah mulai runtuh pada awal abad ke-10, dan dalam dekade berikutnya, dikuasai oleh Fatimiyah Mesir, yang menganut Islam Syiah,  yang menaklukkan Damaskus pada 970M,  Keberadaan Masjid Umayyah memungkinkan penduduk Damaskus untuk mendirikan kota sebagai pusat intelektualisme Sunni, yang memungkinkan mereka untuk mempertahankan kemerdekaan Sunni dari otoritas keagamaan Syiah Fatimiyah .

Pada tahun 1069, bagian besar dari masjid, khususnya dinding utara, hancur. dalam kebakaran sebagai akibat dari pemberontakan oleh warga muslim sunni terhadap Fatimiyah dengan tentara yang barbar

Muslim Sunni dari Seljuk Turki menguasai kota itu pada 1078 M dan mengembalikan aturan kekhalifahan Abbasiyah. Raja Seljuk  Tutush ( 1079-1095) memprakarsai perbaikan kerusakan yang disebabkan oleh kebakaran di tahun 1069M.

Pada tahun 1082, Abu Nasr Ahmad bin Fadl, membangun pusat kubah dan  dikembalikan dalam bentuk yang lebih spektakuler;.

Pada tahun 1113M , Sharaf al-Din Mawdud (1109-1113), terbunuh di Masjid Umayyah. Sebagai konflik antara muslim Damaskus dan Tentara Salib yang bertempur sengit di pertengahan 1100-an, masjid ini digunakan sebagai titik kumpul utama untuk menyerukan umat Islam mempertahankan kota Yerusalem dan kembali ke tangan Islam. Imam terkemuka, termasuk Ibnu ‘Asakir, mengobarkan jihad (“perjuangan suci”) dan ketika Tentara Salib maju ke arah Damaskus tahun 1148, penduduk kota bergerak akan panggilan jihad,. Tentara Salib mundur sebagai akibat dari perlawanan mereka

Tentara Mongol, di bawah kepemimpinan Kitbuqa, dalam aliansi dengan pasukan Tentara Salib, merebut Damaskus dari Ayyubiyah di 1260. Bohemond VI dari Antiokhia, seorang jenderal terkemuka di invasi tersebut , memerintahkan Misa Katolik diadakan di Masjid Umayyah [36] Namun, Mamluk, yang dipimpin oleh Qutuz dan Baibars, merebut kendali atas kota Damaskus di tahun yang sama..

Pada 1285, sarjana Muslim,  Ibn Taimiyah mulai mengajar tafsir Qur’an di masjid. Ketika Mongol Il-Khan bawah Ghazan menyerang kota itu pada 1300, Ibn Taymiyyah mengobarkan jihad, serukan warga Damaskus untuk melawan  mereka. Akhirnya dinasti Mamluk di bawah Qalawun berhasil mengusir Mongol akhir tahun itu juga.

Kisah Murtad dari Islam karena Sombong


Semua orang mengharapkan hidayah…, namun rasa sombongnya menghalanginya untuk bisa merangkulnya. Tak terkecuali sombong karena penampilan. Dan saya rasa, banyak wanita enggan berjilbab dan menutup aurat adalah contoh yang paling layak untuk ini. Meskipun tidak tidak dipungkiri, lelaki juga memiliki sikap yang sama.


Tersebutlah seorang raja, Jabalah bin Aiham. Pengusaha kerajaan Ghassan.. Sangat tertarik dengan islam. Diapun menulis surat kepada Khalifah Umar radhiyallahu ‘anhu meminta izin untuk datang ke Madinah, memeluk islam. Spontan Umar dan kaum muslimin sangat senang dengan maksud si Raja yang dulunya nasrani ini. Beliaupun menulis balasan, “Silahkan datang untuk bergabung dengan kami. Kita memiliki dan kewajiban yang sama.” Datanglah Jabalah bersama 500 penunggang kuda dari pasukannya. Ketika sudah dekat kita madinah, dia memakai baju yang dipintal dengan emas.., dan memakai mahkota kepala dengan manik-manik permata.

Sementara pasukannya memakai baju yang sangat indah. Masuklah Jabalah bersama pasukannya ke kota Madinah. Tidak ada satupun penduduk Madinah, kecuali semua mata mereka terbelalak melihat raja Ghassan. Sampai anak-anak dan wanita. Setelah sampai di rumah Umar, beliau menyambutnya dan mengajaknya duduk mendekat…

Sang raja memang benar masuk islam.., hingga akhirnya datang musim haji.

Pada musim haji kali ini, Umar melaksanakan haji, demikian pula Jabalah. Di sinilah mulai muncul masalah. Ketika thawaf, tiba-tiba kain ihram Jabalah terinjak seorang yang fakir dari suku Fazarah. Melihat hal itu, Jabalah langsung marah besar dan menempeleng si fakir, hingga hidungnya terluka. Si fakirpun marah, dan dia hanya bisa mengadu kepada Umar bin Khatab, sang Khalifah yang adil nan bijaksana.

Setelah Jabalah menghadap Umar, terjadilah dialog,

“Apa sebabnya kamu menampar saudaramu ketika tahawaf?, wahai Jabalah.., sampai hidungnya terluka.” Tanya Amirul Mukminin.

“Dia menginjak kain ihramku. Andaikan bukan karena menghormati Ka’bah, ingin kupenggal 
kepalanya.” Jawab si raja.

“Nah, sekarang kamu sudah mengakui. Ada dua pilihan, bayar denda kepadanya yang membuat dia merelakan kesalahanmu atau qishas, dan aku akan menampar wajahmu.” Umar memutuskan.

“Saya diqishas?? … Padahal saya raja dan dia jongos!!” Jabalah keheranan.

“Wahai Jabalah, Sesungguhnya islam menyamakan statusmu dengan dia. Tidak ada yang membuat lebih mulia selain taqwa.” Jawab Umar.

“Kalau begitu, saya akan balik nasrani.” Tukas Jabalah.

“Siapa yang mengganti agamanya (murtad) maka dia dibunuh… jika kamu kembali jadi nasrani, aku akan penggal kepalamu.” Jawab Umar tegas.

“Berikan aku waktu sampai besok, wahai amirul mukminin.” Pinta Jabalah

“Ya, kami tunggu.” Jawab Umar.

Malam harinya, Jabalah dan beberapa tentaranya keluar dari Mekah.., dia menuju Konstatinopel dan kembali nasrani.

Setelah berlalu waktu yang lama dia tinggal di negeri nasrani, kesempatan menikmati lezatnya dunia mulai berkurang.. seiring dengan berkurangnya kemampuan indera manusia untuk menikmati dunia.

Tinggallah kerugian. Jabalah masih mengingat kenangan indah ketika menjadi muslim. Dia ingat betapa lezatnya shalat dan puasa bersama kaum muslimin.

Suatu ketika dia melantunkan bait syair sambil menangis,

Orang terhormat menjadi nasrani karena tamparan *** Andaikan dia bersabar, itu tidak membahayakan dirinya
Aku terdorong melakukannya karena kebanggaan dan kehormatan *** yang saat ini kutukar dengan mata yang buta
Andaikan ibuku tidak melahirkanku, duh andaikan aku *** kembali pada keputusan Umar
Duh andaikan aku memperhatikan si fakir *** dan aku berjalan di suku Rabi’ah dan Mudhor
Andaikan aku di syam, dengan hidup yang lebih sengsara *** saya duduk bersama rakyatku, dengan tuli dan buta.

Jabalah tak kuasa untuk kembali masuk islam. Dia tetap masuk nasrani sampai mati.. mati di atas kekufuran karena sikap sombongnya untuk tunduk pada aturan Tuhan semesta alam.