Rabu, 10 Juli 2013

Masjid Kuno Bayan


Di bulan suci Ramadhan 1434H kali ini, ada baikya jika kita menyimak tentang salah satu sejarah perjalanan Agama Islam di Lombok. Salah satu bangunan bersejarah Agama Islam di Lombok yaitu Masjid Kuno Bayan.
Masjid Kuno Bayan berdiri sejak abad ke 16


Masjid ini terletak di Bayan, Kabupaten Lombok Utara sekitar 80km dari Kota Mataram. Menurut sejarah ada dua versi siapa yang membangun Masjid ini. Salah satu versi mengatakan bahwa Sunan Giri yang membangun Masjid ini di sebidang tanah yang diberikan oleh Datu Bayan pada abad ke 16. Namun di versi lain mengatakan bahwa Sunan Prapen lah yang membangun masjid ini, beliau adalah cucu dari Sunan Giri.
Masjid Kuno ini hanya digunakan saat hari-hari besar keagamaan, seperti Maulid Nabi, Sholat Tarawih dan Sholat Ied. Di hari biasa, Masjid ini terlihat sangat sepi bahkan seperti bangunan mati karena tidak ada lampu ataupun listrik.
Bangunan masjid ini sudah berdiri sejak ratusan tahun yang lalu dengan model konstruksi bangunan yang tidak berubah hingga saat ini. Walaupun sudah direnovasi berkali-kali namun bentuknya tetap dilestarikan.

4 Serangga yang Paling di Benci Tapi Bermanfaat



BeritaUnik.net – Beberapa jenis serangga dibenci karena menjijikkan dan kadang-kadang menularkan kuman penyebab berbagai penyakit mematikan. Di sisi lain, ternyata keberadaannya memberikan manfaat tertentu bagi ekosistem global.

1. Nyamuk
 
                                                                                                                                                                                                
Selain menularkan malaria, nyamuk juga menularkan beberapa penyakit mematikan lainnya seperti demam berdarah, chikungnya dan kaki gajah. Tanpa ada kuman yang ditularkan, gigitannya itu sendiri sudah sangat menyebalkan karena memicu gatal-gatal dan bintik kemerahan. Namun beberapa spesies membutuhkan nyamuk dan larva atau jentik-jentiknya untuk dimakan. Misalnya katak, kelelawar, bahkan tumbuhan seperti kantong semar. Tanpa ada nyamuk, kepunahan atau pola migrasi satwa liar bisa terpengaruh.

2. Belatung
                                                                                                                                                                                            
Dalam film-film horor, belatung selalu digambarkan sebagai pemakan bangkai yang menyeramkan sekaligus menjijikkan. Bahkan kadang berlebihan, kemunculannya pada mayat sering diidentikkan sebagai azab orang berdosa. Padahal dalam ilmu pengetahuan, belatung bisa dimanfaatkan untuk praktik pengobatan yang disebut maggot debridement therapy (MDT). Belatung yang merupakan larva lalat atau kumbang itu ditaruh di sebuah luka dengan cara tertentu agar tidak menyebar, sehingga bisa memangsa bakteri penyebab infeksi.

3. Lalat
                                                                                                                                                                                                                                                  
Di mana ada sampah dan bau busuk, di situlah lalat akan selalu muncul. Kesan jorok sudah pasti melekat pada serangga terbang yang sulit sekali ditangkap dengan tangan kosong tersebut. Sama seperti nyamuk, lalat juga dibutuhkan oleh beberapa spesies sebagai makanan utama. Selain itu, telur lalat akan menetas menjadi belatung dan membantu penguraian sampah dan material organik yang mengotori lingkungan.

4. Kecoa
 
                                                                                                                                                                                                                                

Permukaan tubuh yang mengkilap tidak mengurangi kesan jorok serangga yang satu ini. Warna hitam dan antena kecoa yang selalu bergerak sering merangsang refleks untuk mengambil sapu lalu memukulkannya. Padahal sebenarnya kecoa memiliki perilaku hidup bersih yang setara dengan kucing, yakni sering menjilati tubuhnya sendiri agar selalu higienis. Di samping itu penelitian membuktikan otak kecoa mengandung senyawa antibakteri yang bisa membasmi kuman super.

Sumber : http://www.beritaunik.net/unik-aneh/4-serangga-yang-paling-di-benci-tapi-bermanfaat.html

Bahayanya Tidur Setelah Makan Sahur


TRIBUNNEWS.COM - Tidur setelah sahur memang tidak haram tetapi banyak ulama berpendapat bahwa tidur setelah makan sahur sebaiknya tidak di lakukan. Nabi Muhammad SAW telah memberikan tuntunan bahwa makan sahur jangan ditinggalkan dan dianjurkan untuk diakhirkan waktunya jadi sampai menjelang subuh atau waktu imsyak.. 

Rasulullah SAW tidak langsung tidur setelah makan. Beliau beraktivitas terlebih dahulu supaya makanan yang dikonsumsi masuk lambung dengan cepat dan baik sehingga mudah dicerna. Caranya bisa juga dengan shalat. 

Rasulullah SAW bersabda,"Cairkan makanan kalian dengan berdzikir kepada Allah SWT dan shalat, serta janganlah kalian langsung tidur setelah makan, karena dapat membuat hati kalian menjadi keras."(HR Abu Nu'aim dari Aisyah r.a.). 

Dari sisi ilmu gizi dan kesehatan, tidur setelah makan sangat tidak dianjurkan bahkan dalam kategori dilarang karena dampak buruknya sangat banyak antara lain Menurut Pramono, ahli gizi dari RSUD Ulin Banjarmasin perut akan jadi buncit karena saat tidur tubuh jadi hemat energy dan secara otomatis lemak akan mudah tertimbun di perut kita. 

Akan terjadi refluks, karena makanan belum dicerna maka bisa berbalik dari lambung ke kerongkongan (atau biasa disebut refluks) karena pengaruh gravitasi akibat kita tidur. Jika terjadi refluks maka asam lambung akan naik dan melukai kerongkongan. Karena mengalami luka, kerongkongan akan terasa panas seperti terbakar, dan mulut pun terasa pahit. 

Tidur sehabis sahur juga bisa mengakibatkan gangguan pencernaan. Normalnya isi lambung/maag akan kosong kembali sekitar dua jam setelah kita makan, tapi kalau posisi tubuh kita berada pada posisi baring, maka proses pengosongan lambung/maag akan terhambat/terlambat. Hal ini akan mengakibatkan timbulnya gangguan pencernaan seperti mencret atau sembelit tergantung bahan makanan yang kita makan. 

Meningkatnya risiko terkena stroke karena berdasarkan penelitian ditemukan bahwa orang yang memiliki jeda paling lama antara makan dan tidur mempunyai risiko terendah untuk mengalami stroke.

"Jika seandainya kita masih ingin tidur setelah makan sahur, sebaiknya diatur saja minimal 2 jam setelah makan sahur baru tidur," saran Pramono seperti dituliskannya di grup facebook Gerakan Sadar Gizi.

Sumber : http://www.tribunnews.com/2012/08/10/bahayanya-tidur-setelah-makan-sahur 

Berkah dalam Makan Sahur


Ketahuilah bahwa dalam makan sahur terdapat keberkahan, artinya kebaikan yang banyak dan tetap terus ada. Makan sahur adalah suatu hal yang disunnahkan dan dianjurkan untuk diakhirkan.
Dari Anas bin Malik, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
تَسَحَّرُوا فَإِنَّ فِى السَّحُورِ بَرَكَةً
Makan sahurlah kalian karena dalam makan sahur terdapat keberkahan.” (Muttafaqun ‘alaih)
Beberapa faedah dari hadits di atas:
Anjuran untuk makan sahur.
Makan asalnya mubah (boleh). Namun jika makan seperti ini diniatkan untuk taqarrub(mendekatkan diri) pada Allah, maka bisa  berubah menjadi hal yang disunnahkan. Intinya, perkara mubah bisa berubah menjadi sunnah dengan niat seperti dalam makan sahur.
Hadits ini menunjukkan dianjurkannya mengakhirkan makan sahur karena kata sahur dalam bahasa Arab dimaksudkan untuk akhir malam.
Kata ‘sahuur‘ berbeda dengan kata ‘suhuur‘. Sahuur berarti makanan yang dimakan di waktu sahur. Sedangkan suhuur bermakna aktivitas makan sahur. Jadi yang satu berarti makanan dan yang lain berarti (aktivitas) makan.
Yang dimaksud dengan barokah adalah bertambah dan tumbuh. Hadits ini menerangkan barokah itu ada pada makan sahur. Dan yang menetapkan barokah seperti ini adalah Allah. Sehingga barokah itu bukan datang dari benda itu sendiri, namun dianugerahkan oleh Allah.
Demikian di antara faedah dari hadits anjuran makan sahur. Moga bermanfaat.
Semoga Allah senantiasa memberi taufik dalam ilmu dan amal.

Sumber
Syarh ‘Umdatul Ahkam, Syaikhuna Dr. Sa’ad bin Nashir Asy Syatsri, terbitan Dar Kunuz, thn 1429 H http://pribadimanfaat.blogspot.com/2013/07/berkah-dalam-makan-sahur.html